08 December, 2009

7 Ide Menulis Blog sebagai desainer Grafis

Photobucket

Karena terbiasa dengan urusan visual, tidak jarang teman-teman desainer grafis suka bingung jika ingin menulis di blog pribadi nya. Padahal media seperti blog sangat efektif untuk pemasaran online pada saat ini.

Kalau masalah waktu luang untuk menulis tentu bisa di usahakan asal ada kemauan. Hanya biasanya setelah waktu luang sudah ada, ide untuk menulis tidak kunjung datang. Yang ada kita hanya menikmati blog orang lain.

Berikut ini beberapa percikan ide (dari yang mudah sampai yang memerlukan usaha dan waktu lebih) yang bisa membantu kamu untuk mulai menulis blog sebagai desainer grafis. Percayalah, kekuatan blog saat ini tidak hanya sekedar jurnal pribadi dan tempat curhatan. Blog bisa digunakan sebagai media pemasaran dan personal branding. Kamu tidak akan menyangka kalau nanti ternyata bisa mendapatkan projek/pekerjaan dari blog yang kamu pelihara. :)

1. Posting Portfolio

Ok, yang satu ini tentu semua sudah kepikiran, tinggal menyediakan waktu saja untuk mempresentasikan dengan baik dan mem-postnya. Untuk nilai tambah (dan juga sebagai latihan menulis) sertakan juga konsep portfolio kamu itu, bahkan karya eksperimental juga butuh ide dasar, jadi setiap karya seharusnya mempunyai cerita. Dari sini kamu akan terbiasa menulis dan merangkai kata-kata.

2. Sketsa Harian

Daripada bertebaran di meja kerja dan tidak jelas mau di kemanakan, lebih baik di dokumentasikan ke dalam blog. Sketsa ini mempunyai nilai lebih karena di buat dengan tangan (gambar manual) dan tentu cerita di balik sketsa itu lebih banyak. Atau kamu bisa mengibaratkan sketsa kamu itu sebagai jurnal visual harian, konsep nya seperti photo blog.

Photo blog adalah sebuah blog yang hanya berisi foto yang di dapat setiap hari oleh sang fotografer. Ganti saja foto itu dengan sketsa, dan kamu sudah bisa mengupdate blog kamu lagi :)

3. Pengalaman Kerja

Kita pasti punya pengalaman yang unik saat bekerja. Baik itu ketika bekerjasama dengan klien, masalah dengan hasil percetakan, mengkoordinasi programmer dan lainnya. Tulis saja pengalaman kamu itu, cerita tentang pengalaman pribadi yang berhubungan dengan profesi seseorang pasti menarik untuk dibaca. Karena akan ada tips-tips supaya kejadian yang tidak dinginkan jangan sampai terjadi lagi.

Pengalaman yang positif juga menarik, tetapi pengalaman negatif dan kesadaran kita dalam mengatasinya lain waktu yang akan lebih menarik bagi orang lain.

4. Proses Kerja

Dokumentasikan projek yang kamu anggap ‘asik’ dan ‘bergengsi’. Mulai dari sketsa, pencarian referensi, moodboard, tanggapan klien, sampai hasil akhir. Selain menunjukkan kamu sebagai desainer yang profesional, posting jenis ini akan menarik banyak perhatian pembaca dan mengundang komentar seru di blog kamu.

5. Kompilasi Tautan Inspirasional

Senang mengumpulkan karya – karya desain untuk di jadikan referensi? Bagus, hanya sekarang jangan gunakan untuk diri sendiri saja, berbagilah dengan yang lain :) .

Saya masih ingat dulu sewaktu kuliah sering men ’save as’ karya desain yang saya suka di internet. Dulu memang hanya untuk konsumsi pribadi, tetapi sekarang dengan berbagi, kita akan membantu teman-teman yang lain juga. Dan tentu pengunjung blog kamu akan meningkat jika kamu konsisten dengan cara ini.

Lebih baik lagi jika tautan/karya yang kamu kumpulkan adalah karya desainer lokal. Selain untuk menunjukkan kepada teman-teman se-bangsa dan se-internasional kalau desainer Indonesia tidak kalah dengan luar negeri, kita juga bisa berkenalan dengan desainer yang karyanya kita pajang di blog kita. Dengan begitu jaringan pertemanan kita akan lebih luas.

*Bagi teman-teman desainer, ayo masukkan karya kalian ke Grup Flickr Jurus Grafis supaya lebih mudah mendokumentasikan nya di masa mendatang :)

6. Redesain Fiksi

Ide ini pernah saya bahas pada 9 tips memasarkan diri sendiri sebagai desainer grafis. Daripada mengeluh dan mencaci maki desain yang buruk, lebih baik buat versi kamu sendiri dan post di blog kamu. Jangan lupa juga ceritakan alasan dan konsep kamu me-redesain. Ini akan lebih meyakinkan calon klien yang mungkin sering membaca blog kamu.

7. Tutorial

Saya percaya setiap orang pasti bisa mengajarkan orang lain dan mau membagi ilmunya. Namun biasanya kita hanya merasa tidak sempat untuk membuat tutorial, sebenarnya bisa di mulai dengan teknik desain yang sering kita pakai. Tidak apa kalau bukan teknik yang heboh, karena perbendaharaan konten lokal desain grafis di internet belum begitu banyak, terlebih lagi tutorial.

Usaha dan waktu yang di butuhkan memang besar, tetapi hasilnya nanti akan besar juga. Kalau tutorial kamu menarik, trafik tinggi pasti dapat, di anggap paling menguasai teknik tersebut (expertise) juga dapat, yang ujung-ujung nya pemasaran gratis di internet, dan tidak lupa berarti kamu sudah mulai membangun personal branding. Jadi tunggu apalagi? mulailah sekarang. (PS: bagi yang mau menulis tutorial atau artikel di Jurus Grafis silakan kontak saya yah! :) )

Jadi, masih ragu atau bingung untuk menulis blog sebagai desainer grafis? Saya harap tidak :) Ayo kita majukan konten lokal desain grafis di Indonesia. Ini ‘kue’ yang sangat besar, tapi masih terlalu sedikit ‘mulut’ yang memakannya.

source:jurusgrafis.com

Artikel Terkait:

0 komentar:

Post a Comment